Memasuki usia dewasa tidaklah menyenangkan bagi semua orang. Setelah melepas seragam putih abu-abu, yang menyambutmu adalah dunia nyata, yang bisa menelanmu atau mengangkatmu menuju langit ketujuh.
Jenna, Jeje, Tisha, Anna, dan Jihan, lima mahasiswa baru yang sama-sama merantau ke Jogja demi melanjutkan pendidikan tinggi. Kelimanya bertemu di sebuah rumah kost-kostan yang membuat mereka semakin dekat. Lima orang dengan latar belakang berbeda, namun tujuan yang sama, membuat mereka dekat dan menjadi sahabat.
Banyak hal terjadi yang menguji hubungan mereka. Namun bersamaan dengan itu mengajarkan mereka untuk tumbuh menjadi dewasa. Hubungan mereka merupakan representasi dari disatukan oleh pendidikan dan dipisahkan karena masa depan.
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.