Shasya mengusap air mata nya yang menetes membasahi kedua pipinya. Dadanya terasa begitu sesak seakah-akan udara enggan memberinya oksigen. Pemandangan yang dilihat nya begitu menyakitkan hingga hatinya seperti ditikam tombak besar. Rahangnya mengeras, kedua tangannya terkepal hingga bukuh jari-jarinya memutih. "Sialan. Berani banget lo main dibelakang gue!" desisnya. Cover by : Pinterest