"Apakah tidak rindu dengan rumahmu? Kau sudah bermain terlalu jauh". Ucap dia yang sembari menatap sepasang sepatu biru tua di lantai. " Yes, I do, " "Tentu aku Rindu, tapi aku mencintai hal ini sekarang, aku tau sulit tapi aku cinta". Dengan senyum manis namun mata bergetar. Gadis pemilik tahi lalat hidung itu menghela napas lambat, jika dibilang dia ingin disini, dikota tempat lahirnya, lidah pertama dia berbicara, namun, tulangnya bukan berdasar dari sini, jadi itu bukan hambatan. 20 tahun yang lalu, dia yang masih belia, rela mengalah untuk kedua kembarannya untuk bisa berdiri sendiri di wilayah berangin lainnya, dia kecil tapi dewasa. " Aku belum ingin jadi dewasa kak, tapi aku ingin menjadi tumbuh menurut versi ku, dan terima kasih". Senyum bibir itu.All Rights Reserved
1 part