Story cover for L O S T (End) by embundikalahujan
L O S T (End)
  • WpView
    Reads 17,130
  • WpVote
    Votes 386
  • WpPart
    Parts 37
  • WpView
    Reads 17,130
  • WpVote
    Votes 386
  • WpPart
    Parts 37
Complete, First published Aug 07, 2022
Mature
Chandra berbeda dari remaja kebanyakan. Lelaki itu memilih menghabiskan waktunya dengan melakukan pelanggaran. Tak peduli sebanyak apa buku tata tertib itu tercoret tinta berwarna merah. Nyatanya bagi Chandra kehidupannya lebih pekat dari tinta merah itu. Apalagi sejak dirinya bertemu Seraphina. Gadis itu menunjukkan ketakutan setiap kali pandangan mereka bersitatap. 

Seraphina hanya sepantaran bahunya, berwajah kusam kuning langsat tanpa sentuhan bahan kimia. Fisiknya jauh dari kata sempurna. Ditambah kacamata jadul menghiasi wajah bulat Seraphina. Bagi Chandra, Seraphina memiliki magnet tersendiri, mampu menarik jiwanya tanpa mampu berpaling.

Akhir kisah mereka tentu menjadi misteri ketika kecongkakan Chandra membawanya menuju penghujung dimana rasa membelenggu kian terpatri. Apalagi melihat mata sayu Seraphina menangkap nanarnya dengan sekali kedipan.
*
*
2022 "Dibuat ketika penulis sedang kehilangan arah"
All Rights Reserved
Sign up to add L O S T (End) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
ARJUNA by ameiranou
56 parts Complete
[Di Antara Dua Rasa] Arjuna memiliki kekasih, tapi akhir-akhir ini ia merasa ada yang kekasihnya sembunyikan. Termasuk kedekatan mereka yang tidak seintens dulu. Arjuna mencoba mengerti dan menganggap segalanya masih baik-baik saja. Hingga Arjuna bertemu dengan Ariana, merasa tertarik dengan gadis berstatus adik kelasnya itu. "Gue bakalan dateng ke acara sama dia." Dan sejak saat itu, semua hal bermula. Berita tentang siapa gadis yang datang ke acara pesta bersama Arjuna menjadi perbincangan. Bukan karena beruntungnya gadis itu bisa datang bersama Arjuna, tetapi tentang keberadaan gadis itu di tengah hubungan Arjuna dan kekasihnya yang sudah terjalin lama. Arjuna menginginkannya. Namun, Arjuna juga tidak bisa mengelak jika ia masih ingin mempertahankan Tiffany-sang kekasih untuk tetap di sisinya. "Waktunya nggak tepat. Lo suka saat Kak Arjuna masih punya pacar. Apa lo tega rusak hubungan itu cuma karena lo pengen perasaan lo baik-baik aja?" Antara harus egois untuk kebaikan perasannya, atau berhenti dan menyakiti perasaannya. Apa yang harus Ariana pilih? _______ DISCLAIMER Cerita ini mungkin (sedikit) ga padu alurnya atau bisa jadi ga sesuai sama penjelasannya sebelumnya karena sedang dalam tahap revisi. Terima kasih♥ #Rank 1 in Manu Rios [24/12/2022] #Rank 3 in Manu Rios [26/05/2022] #Rank 1 in Fiksi Remaja [29/01/2022] #Rank 1 in SMA [29/01/2022] #Rank 3 in Roman [29/01/2022] #Rank 2 in Badboy [30/01/2022] #Rank 2 in Fakeboy [31/03/2021] #Rank 1 in Dasha [09/02/2021] #Rank 1 in Ariana [09/02/2021] #Rank 1 in Abuabu [04/01/2021] #Rank 2 in Fiksi Umum [31/12/2020]
You may also like
Slide 1 of 9
Coldest Senior✔ cover
GARUDA [END] cover
Persona cover
ARJUNA cover
Rekal Rara [END] cover
Aderaga [ON GOING] cover
DIA MATAHARI 2: I'M THE WINNER cover
Tulisan untuk Zergan ✔ cover
See My Crush (end) cover

Coldest Senior✔

84 parts Complete

[Completed] Kalian tahu rasanya memperjuangkan seseorang tapi yang diperjuangkan sama sekali tidak mengerti artinya perjuangan? Dua orang yang selalu bertolak belakang. Tassia menyukai keramaian, heboh dengan dirinya sendiri, selalu punya teman banyak. Bahanya, dia menyukai lelaki berdarah dingin, menyakitkan dan... tetap akan menyakitkan. Nico Devano, senior dingin yang disukai Tassia. Perkenalan yang dimulai dengan sapaan manis beraroma Acqua. Hal yang paling tidak bisa dilupakan Tassia. Jatuh bangunnya Tassia memperjuangakn Nico sama sekali tidak dilirik. Sampai... Nico meninggalkan Tassia ke Jerman tanpa ucapan perpisahan yang manis. Tidak seperti sapaan di kantin yang selalu Tassia ingat. Bukan hanya satu atau dua rintangan untuk memiliki senior dingin itu, Tassia harus rela terkena amukan dari senior cewenya. Mata cokelat terang, Aroma acqua, Dingin, Menyakitkan, Perkenalkan, Dia... Nico Devano.