Seputik takdir dan sujumput memori

Di hari itu, di hari di mana Noreum merasakan akan kemurkaan Raja Agung. Dengan dibelahnya Noreum, menjadi gertakkan besar sang Raja atas kesengsaraan empat anak perempuan yang akan lahir. Entah kepada siapa gertakkan itu dituju. Tapi, semenjak saat itu lah Noreum merasakan perubahan yang sangat amat luar biasa.

Sekarang keempat anak itu sudah terlahirkan, dengan jeda satu abad per-anak. Tiga dari empat anak itu mati dengan jiwa yang masih bertanya-tanya, anak-anak itu telah menjadi korban kemurkaan sang Raja untuk mereka sendiri. Hanya tersisa satu anak, yang masih hidup dan dibebani dengan harapan seluruh masyarakat Noreum agar belahan Noreum bisa kembali seperti semula. Tapi itu lah takdir, tak akan bisa diubah.