Strawberry Lemonade
  • Reads 3,864
  • Votes 396
  • Parts 33
  • Reads 3,864
  • Votes 396
  • Parts 33
Complete, First published Aug 07, 2022
Mature
[COMPLETED]
Selama ini aku berpikir bahwa eksistensiku hanyalah malapetaka di tengah konstruksi sosial yang memuakkan. Tetapi kau hadir, menunjukkan padaku bahwa kebahagian adalah yang terpenting, terlepas bagaimana orang lain menilai perbedaan dan perubahan akan diriku.

An alternate universe by @peisinoehina, 2022
Graphic by @happyytal on Instagram

🖼 Contain fake chats in selective chapters

P.S. Gunakan Day Mode saat membaca cerita ini.

#1 in soorin | 2022.09.25
#1 in choiyewon | 2022.09.30
#1 in choiarin | 2024.02.28
All Rights Reserved
Sign up to add Strawberry Lemonade to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
GADIS KERANG [SELESAI] cover
in every universe - hwang intak cover
[✓] 13 AGAIN cover
REVENGE ㅡ DKS cover
BABY CHANIE cover
100 Days Of Internship ✔ cover
did i even try? | lty✔️ cover
Mantan | Jeno x Karina (bluesy) cover
messages | seo herin✔ cover
Back To December  ✔️ cover

GADIS KERANG [SELESAI]

4 parts Complete

"Apa artinya pelacur, Bu?" Ibu Fatimah yang sedang menyusun gelas-gelas bekas minuman kemasan menghentikan aktivitasnya, dahinya yang selalu berkerut ketat hingga meninggalkan bekas legok di antara alisnya kini kian mengetat. Ibu Fatimah menatap putrinya dengan pandangan yang sama tajamnya dengan pandangan Ibu Warung tadi. Gadis mengalihkan pandang dan kembali mengulek sambal. Meski ia tidak mengerti apa kesalahannya, tapi ia tahu mereka menyalahkannya karena menanyakan pertanyaan itu. Ibu Fatimah menyahut tiba-tiba. "Dari mana kau dengar?" Gadis merapatkan bibirnya, enggan mengatakan pada Ibunya. Firasatnya mengatakan Ibunya akan marah jika tahu Gadis menguping dan nimbrung ke dalam obrolan ibu-ibu di warung tadi. "Nggak dengar dari mana-mana, Bu." Gadis menjawab pelan. "Memang itu bahasa kotor?" Lagi. Gadis bertanya dengan lugu. "Tukang jual kerang," sahut Ibu Fatimah acuh tak acuh. Lalu memikul goni berisi gelas-gelas plastik yang sudah dikerik itu ke atas kepala.