"Bang, papi ada niat jodohin kamu sama anak sahabat papi, itupun kalo kamu berkenan menerimanya. Sahabat papi juga setuju jodohin anak nya sama kamu. Keputusan kamu apa bang, mau nerima perjodohan ini atau nyari calon sendiri?"
"Mami setuju sama papi bang, jadi kamu pilih yang mana?"
"Sebenernya Rey takut pas udah nerima perjodohan ini tapi Rey gak bisa perlakuin istri Rey dengan baik, dengan alasan Rey belum cinta sama dia. Mih, pih kasih waktu dulu buat Rey nyari calon Rey sendiri, kalo Rey nyerah Rey bakalan nerima perjodohan ini dan Rey janji bakal perlakuin calon yang dipilih sama papi dengan baik."
"Yaudah mami kasih kamu waktu satu bulan buat cari calon sendiri, kalo dalam satu bulan kamu gak nemuin dia berarti kamu harus nerima perjodohan ini dan tepatin janji kamu." Rey mengangguk setuju, walaupun mustahil ia bisa menemukan seseorang yang ia cintai dalam kurun waktu satu bulan tapi ia akan berusaha dan meminta petunjuk yang kuasa.
Reyhan Abimana, seorang dokter muda yang tengah mencari tulang rusuknya namun dengan batas waktu satu bulan.
Akankah Rey menemukan siapa pemilik tulang rusuknya yang hilang itu?
Ataukah ia menyerah dan menerima perjodohan dari papi nya?
Simak kelanjutannya hanya di Story of Rey
📍 Murni hasil pemikiran hime sendiri
📍 Jika ada kesamaan nama, latar, alur dari cerita ini dengan cerita di lapak lain itu hanya kebetulan semata. Sama sekali gak pernah ada niatan untuk meniru karya orang lain.
📍 Terima Kasih buat yang udah mampir dan kasih bintang.
"kenapa harus di jodohin si, zize kan udah gede. zize berhak milih pasangan sendiri" protesnya saat gadis berambut pirang itu duduk berkumpul dengan kedua orang tuanya.
"demi kebaikan kamu ze"
"Abi sama umi egois! zize ga suka kaya gini" gadis itu berlari ke arah kamar, ia mengunci pintu kamar dengan sangat rapat. Hidupnya penuh dengan peraturan, ia hampir di buat muak dengan takdirnya. Menyesal pun tidak ada artinya lagi. Apakah ia tidak berhak untuk memilih jalan hidupnya sendiri? tidak pantaskah dirinya berbahagia dengan pilihannya, sampai semua kehidupannya selalu mereka atur.
'aku bukan robotnya Abi umi, aku berhak untuk memilih!' batinnya.
#4 - Azizah (29/3/2024)