Tree & Little Boy [YiZhan Fanfiction]
  • Reads 400
  • Votes 82
  • Parts 1
  • Reads 400
  • Votes 82
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 07, 2022
Kehidupan seperti roda yang berputar. Musim yang berganti. Jarum jam yang bergerak.

Aku tidak memiliki otak seorang manusia. Tangan seorang manusia. Kaki yang bisa membawaku pergi layaknya manusia.

Namun aku bisa merasakan.

Dinginnya musim dingin ketika salju melekat ujung-ujung ranting, basah embun di permukaan daun, angin lembut di musim semi dan panas matahari yang menyengat di musim panas.

Aku juga bisa melihat.

Matahari terbit dan tenggelam, bunga Sakura yang mekar, capung yang hinggap ujung bunga Teratai dan...

Kehidupan manusia yang fana.

Di tengah hutan rawa Hongchun. Di tepi sebuah desa yang sangat indah seperti lukisan. 

Aku berdiri memandang dunia dalam sunyi.

Benar.

Aku adalah pohon.

Aku sebuah ginko emas.

Ini mungkin terdengar sangat tidak masuk akal.

Namun ini adalah kisahku.

Jadi, dengarkanlah...
All Rights Reserved
Sign up to add Tree & Little Boy [YiZhan Fanfiction] to your library and receive updates
or
#262xiao
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.