Jujur saja aku muak menuliskan aksara yang tak berujung. Setiap kali aksara ini terangkai, setiap itu pula ada darah yang menetes; tak akan bisa dilihat oleh siapapun. Tapi harus kemana lagi aku tuangkan, darah Atma yang kerap kali mengalir deras saat belati mu mencabik tanpa izin? Aku tak tahu lagi kemana.. Nalar ku gaduh, aku ingin melampiaskan. #1- puisi Indonesia (21/7/24) #1- arunika (16/4/24) #1- temaram (13/6/23) #1- bicara (9/6/23) #1- samsara (9/8/23) #1- berbicara (13/8/22) #1- temaram (13/8/22) #1- nalar (14/8/22) #1- tulisan (20/8/22) #1- bicara (30/8/22) #1- swastamita (5/9/22) #1- Bicara (11/9/22) #1- Retorika (11/9/22) #2- puisi Indonesia (30/12/23) #2- arunika (15/4/24) #5- puisi Indonesia (24/10/23) Born: 9-8-22 End : 9-9-22 ©2022
100 parts