Di sepertiga malam pertama, kehangatan datang dalam dinginnya desember itu. Di pertengahan malam, redup dan lengser oleh dingin. Di sepertiga malam terakhir, terbitlah hangat itu menunggu matahari yang akan terbit.
.
"Jika begitu, maka Kau abadi, Indonesia."
.
"Akulah Zambrud Katulistiwa, Akulah Puteri negeri ini. Aku ... Indonesia!" Lantangnya ucapan itu membuat Soviet bergidik. "Namun Aku juga Ibu Pertiwi, ibu dari semua rakyatku. Apakah Kau tak pikirkan perasaanku saat anak-anakku saling membunuh?!"
.
"Apa yang sudah kulakukan untukmu dan apa yang sudah Kita lalui bersama, Aku akan melupakan semua itu, rakyatku juga akan melupakan dirimu. Namun buatlah Aku sedikit mempercayai perkataanmu, Pertiwi!" Ia hampir memohon.
Maka Indonesia meminta Russia memegang lima kitab suci di atas kepalanya dan bersumpah.
.
Peringatan :
1. Memang ada unsur sejarah, tapi tidak semua Saya cantumkan. Hanya untuk menambah konflik.
2. Tidak ada romance di sini.
3. Jika Kalian takut Saya didatangi Tukang B*kso, tenanglah. Saya lebih suka mie ayam.
4. Saya bukan author baru, tapi tolong ingatkan jika ada tanda baca, kata-kata, kalimat yang harus direvisi.
5. Ilustrasi dan cover cerita ini adalah MILIK saya pribadi.