"Aku tahu kamu tidak menyukai kehamilan ini. Kamu bahkan membenci Ayah dari si bayi." "Aku mohon, aku tak peduli kamu mau membenciku seperti apa. Tapi jangan lampiaskan rasa benci itu pada bayi kita," Giondy berucap lirih. "Dia hanya malaikat mungil yang suci dan tak berdosa. Dia tak tahu apa-apa, Sayang. Dia tak memiliki salah apapun." Giondy membawa kedua punggung tanganku untuk menyentuh keningnya. Dia memohon dengan kerendahan hati.