Manda Anulika, berjumpa kembali dengan cinta pertamanya semasa SMP, setelah sepuluh tahun atau lebih tidak berjumpa. Terkejut, karena Bryan ternyata sudah memiliki anak dan kini berstatus duda. Tak hanya itu, posisinya sebagai wakil direktur di perusahaan majalah tempat ia bekerja semakin membuatnya terkejut. Kini ia begitu tampan dan mapan. Sepuluh tahun atau bahkan lebih, mereka tidak saling berhubungan.
Yang membuatnya merasa menciut untuk bertukar sapa dengan cinta pertamanya itu, karena penampilannya yang kini terlihat sangat berbeda. Bertubuh besar, dan berwajah bulat. Sangat berbeda dengan ia yang dulu, sempat menjadi kejar-kejaran para lelaki di sekolahnya. Sehingga, ia memutuskan untuk menutupi identitasnya dari pria itu.
Namun, bukannya perlakuan baik dari pria itu, ia ternyata dibenci karena kecerobohan dan ketidak kompetennya ketika bekerja. Manda adalah orang yang cerdas, ia sebenarnya bukan tidak kompeten. Tetapi selalu merasa gugup ketika di dekat Bryan, apalagi ia takut jika Bryan mengetahui identitasnya, hal itu memalukan baginya. Dan membuatnya bertekad untuk mengungkapkan semuanya di waktu yang tepat agar pria itu menyesal telah membencinya. Bukan apa-apa, hanya Manda yang menyukai pria itu ketika masa sekolah. Bryan yang terkenal cupu dan seringkali terbully akhirnya mendapatkan seorang kekasih yang begitu cantik ketika duduk di bangku SMP.
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.