Lily
  • Reads 150
  • Votes 31
  • Parts 7
  • Reads 150
  • Votes 31
  • Parts 7
Ongoing, First published Aug 10, 2022
"Karena kamu abadi di setiap goresan kuasku."

Lily terbiasa dengan kehilangan. Orang tuanya bercerai kala ia berusia enam tahun, dan semenjak itu ia tinggal bersama keluarga Bulik Fatma lantaran tidak ada keluarga deket yang bersedia merawat.

Darah Seniman mengalir kental di dalam tubuhnya berkat sang Ibu yang memiliki kegemaran melukis. Maka, sejak kecil Lily sudah terbiasa dengan kanvas, kuas, dan aroma cat air.

Pertemuan dengan senior kampus bernama Dirgantara membawa warna baru bagi lukisan-lukisan Lily. Ia terpesona dengan cara pemuda tersebut merekam banyak hal menggunakan kuas ajaibnya. Ya, Lily jatuh cinta sejak kali pertama iris mata mereka saling bertemu.

Namun, sekali lagi, Lily sudah terbiasa dengan kehilangan. Di saat dua insan itu berjuang mempertahankan genggaman tangan mereka, lantas Ia berharap semesta tidak menarik paksa kebahagiaan di antara keduanya.
All Rights Reserved
Sign up to add Lily to your library and receive updates
or
#842lily
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Job Offer: Wifey cover
because of my stupidity cover
Personal Assistant! cover
Disusui Guru Anakku cover
Tanda Seru cover
Love For Rent (Antagonist Love Story) cover
Sapi Perah Ayah cover
Hangatnya Ranjang Ayah Muda cover
Cinta Yang Melebur Di Desa [TAMAT] cover
Mysha(21+)  cover

Job Offer: Wifey

34 parts Ongoing

Mendadak kehilangan pekerjaannya, Runa Anantari kini sah menjadi orang paling memprihatinkan di keluarganya. Berusia tiga puluh tahun, jomblo, ditambah lagi pengangguran. Namun, dunia Runa dibuat jungkir balik ketika William Arlan, aktor paling ngetop se-Indonesia yang sukses menggeser posisi Nicholas Saputra sebagai most wanted bachelor, tiba-tiba menawarkan pekerjaan kepadanya. "Sebentar..." Runa mengangkat sebelah tangannya. Keningnya berkerut dalam, meragukan kalimat di luar nalar yang baru saja ia dengar. "Barusan lo bilang apa?" "Gue bilang, gue sedang menawarkan pekerjaan buat lo," Arlan menyesap kopinya dengan tenang. Pria berkacamata itu meletakkan cangkirnya di atas meja sebelum melanjutkan. "Jadi istri gue."