FANTASIA II : IT'S NOT A DREAM | NOMIN GS
  • Reads 4,316
  • Votes 438
  • Parts 8
  • Reads 4,316
  • Votes 438
  • Parts 8
Ongoing, First published Aug 11, 2022
Liesbeth, aktris pemeran karakter Nanette terpaksa dibawa ke rumah sakit setelah mengalami koma selama setahun akibat dari kecelakaan yang dialami olehnya. Namun dalam alam bawah sadarnya, ia merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi karakter Nanette. Tetapi, apakah itu semua benar-benar hanya mimpi? Hanya semesta yang dapat menjawab pertanyaannya.

*caution
• cerita ini mengandung unsur gs dan bxb, bagi yang tidak nyaman dipersilahkan untuk meninggalkan cerita.
• lil bit nsfw, seperti peringatan pertama, bagi yang merasa tidak nyaman dipersilahkan untuk meninggalkan cerita.

© nanaddena
All Rights Reserved
Sign up to add FANTASIA II : IT'S NOT A DREAM | NOMIN GS to your library and receive updates
or
#879mistery
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
antagonis wife [PO] cover
Kisah Tak Sempurna cover
Kesayangan Bunda cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
Duke's Grip cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.