Kalanaya, perempuan muda yang energik, pintar dan cantik berasal dari Sumatera Selatan. Lahir di tengah keluarga petani yang religius sebagai anak pertama dari tiga saudara, kedua adiknya laki-laki.
Sejak kecil ia belajar di Pesantren Bahrul Nahl di Tegineneng Lampung Selatan. Ia melanjutkan studi di UIN Raden Intan Bandar Lampung mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam.
Ia menjalin cinta dengan teman satu angkatan di Pesantren, bernama Andra, laki-laki keturunan Jawa Kelahiran Sumatera.
Kalanaya terus menjalani penantian. Andra menghilang entah ke mana, tanpa kabar, tiada berita.
Pamannya mengingatkan agar tak perlu lagi menunggu Andra, sebab sudah meninggalkannya begitu saja. Mungkin juga ia sudah menikah dengan perempuan lain.
Kalanaya tak perduli, ia ingin menuntaskan janjinya, menunjukkan kesetiaan tanpa batas, dan kesabaran yang tak bertepi.
Kalanaya masuk ke dalam sunyi, hatinya sendiri menjadi teman paling setia, teman dialog dalam mentadaburi Al-Qur'an, membaca Hadits, dan mempelajari kitab-kitab kuning klasik, seperti Ihyaulumuddin.
Ia selalu menghibur diri atas hantaman duka, kesedihan, kepahitan,putus asa, sebab kekasihnya seperti tak lagi mungkin ditemukan.
Meski begitu terasa kabur, ia tak pernah putus harapan kepada ketentuan-Nya. Andra selalu ia yakini akan kembali.
Kalanaya semakin jauh mengikuti jalan cinta-Nya. Dan kian tenteram jiwanya. Dengan cinta-Nya, ia terus menunggu kekasihnya, sejak hilang 13 tahun lalu.***All Rights Reserved