bukan bermaksud ingin memaksa takdir, hanya ingin mengenang sebuah kesedihan dan sebuah penyesalan yang membawa kita ke situasi rumit sekarang dan berakhir dengan sebuah kalimat yang di sebut perpisahan . naren dan jendra yang bertemu karna takdir dan berpisah pun karna takdir . ntah masih ada harapan untuk keduanya atau tidak , akan kah takdir memberi mereka waktu untuk membuat kebahagiaan baru bagi keduanya?