Ini kisahku tentang permata yang begitu indah dan kukenal hingga pada akhirnya aku mampu meraihnya. Bukan sekedar bertemu lalu bersamanya dengan mudah, namun ada bentangan yang menghadang sampai air mata, keringat menyelimuti dengan paksa. Awal bertemu dengannya, sebut saja Mutiara, senyum yang murah, bertebar hingga masuk ke dalam setiap lorong maupun sudut penglihatan, awal yang biasa saja dalam mengenalnya, tak ada kesan yang lebih, hanya yang kulihat adalah wanita sewajarnya yang hendak kuliah dengan semestinya. Mutiara yang membuat hatiku tergoyang untuk mampu membuka hati sehingga menunggu mutiara datang sebagai tamu dan singgah dalam singgasana yang tinggi dalam relung jiwa. Aku merasakan ada getaran yang berbeda dimulai dari mata yang melihat tingkah lakunya hingga berbagai hal unik yang dia suguhkan. Mata yang lebar nan indah, seindah bulatnya Purnama yang terpajang pada luasnya langit, serta gigi kelinci yang putih menghiasi senyum indahnya sampai rambut yang lurus dan coklat selembut sutra, pipi yang kenyal membuatku ingin mencubit keduanya, dengan tubuh yang ideal, tak pendek dan tak tinggi, ramah menjadi karakter yang sulit dilepas. Dalam mimpiku selalu terbit parasnya, sehingga membuatku semakin gila dan sampai mengguncang perasaan hati. Aku memberanikan untuk maju dan mendekat, dengan begitu pertimbangan, karena rintangan yang juga seperti mustahil untuk aku miliki, namun inilah cinta, yang mampu menerobos bagaimana pun medannya. Sulit ketika harus meraih mutiara yang tertutup gerbang kerang dan berada di samudra yang begitu luas, bagaimana mampu mengambilnya dengan perjuangan yang tak sia-sia. Keluarga dengan kasta tinggi membuat langkahku semakin getar, namun masih mampu tegak berjalan maju, walau aku tahu, hal sia-sia akan menjadi tujuan akhir dari langkah yang kutabung. Kuharap kamu, mutiara yang menjadi seseorang paling kucintai, kamu membaca di setiap ujaran yang banyak tak bisa kuungkapkan secara langsung.
20 parts