Sho tersenyum, dia mengeluarkan sebuah bungkusan dari dalam saku celananya. Matanya berubah menjadi sendu, saat menatap bungkusan yang berada di dalam genggamannya. Dengan perlahan, dia membuka bungkusan itu, kemudian menyerahkannya kepada Arrietty.
"Kuharap, kau mau menerimanya kali ini." Sebuah gula batu, Sho memberikan sebuah gula batu kepadanya.
Arrietty tersenyum kecil, "terimakasih," ucapnya.
Gadis kecil itu tersenyum masam, "aku ... sudah harus pergi."
"Kapan kau akan dioperasi?"
"Lusa."
Sho tersenyum tipis, "aku akan berjuang. Berkatmu, aku jadi punya keberanian hidup."
Arrietty menatap sendu kearah laki-laki dihadapannya, kemudian melepaskan penjepit yang mengikat rambutnya. "Terimalah ini."
Sho terhenyak, beberapa saat kemudian dia tersenyum kemudian mengangguk. "Terimakasih," ucapnya sambil menerima penjepitnya.
Saat Sho hendak menarik tangannya, Arrietty menahannya, gadis itu memegang satu jari Sho yang begitu besar jika dibandingkan dengan miliknya. Arrietty memejamkan matanya, air matanya mengalir dengan deras.
"Arrietty ...."
Arrietty mengambil napas dalam-dalam, "semoga kau akan sehat selalu." Arriety melepaskan jari Sho, "selamat tinggal." Dia membalikkan badannya, dengan cepat dia turun, meninggalkan Sho yang masih menatap kepergiannya dengan mata sendunya.
"Arrietty, sekarang kau adalah bagian dari hidupku."
"Aku takkan melupakanmu, selamanya."
Sho memandangi penjepit kecil yang berada di tangannya, menggenggamnya erat. Dia tersenyum tipis, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah dimana matahari baru saja menampakkan dirinya.
⚠️Character sepenuhnya milik Studio Ghibli, saya hanya meminjamnya untuk kepentingan cerita.All Rights Reserved