Louis Ocean Lim. . . " Stopp! Kenapa sih loo selalu urusin urusan gue? Lo ga cape hah? Sadarrr Seann! Berhenti berharap sama gue! " Jess sudah tidak habis pikir kenapa Ocean selalu saja ikut campur dengan masalahnya. " Jess, Sorry. Aku ga bermaksud mencampuri urusan kamu, aku cuma pengen ngelindungi kamu, udah itu aja. Orang yang deket sama kamu belum tentu punya niat baik Jess. " Ocean berkata dengan nada santai namun masih terlihat jelas matanya menyiratkan kesedihan. " Stop telling me that bullshit over and over!! Gue cape dengerinnya, Sean! Ini hidup gue dan lo ga berhak ngatur ngatur, otherwise lo bokap gua. Dan lo sadar lo dah ngecewain gue Sean! Lo hancurin kepercayaan gue ke lo saat lo confessed perasaan lo disaat kita sahabatan! Lo bener-bener udah gila! " Jess teriak ke Ocean dengan air mata yang sudah mulai mengalir dari pelupuk mata Jess. " I really sorry Jess. Semua yang aku lakuin buat kamu itu ada alesannya, dan aku ga main main sama itu. Please remember this Jess, one day you'll understand why I did all of this and it's just for your safety. Dan asal kamu tau, aku juga nerima konsekuensi dari apa yang aku ubah buat kamu. " Ucap Ocean dengan nada sendu nya, ia sudah merasakan tubuhnya melemah. " Whatever Ocean! Stupid " Jess kemudian meninggalkan Ocean dan kembali ke kelasnya. " Memang aku bodoh, sayang. " Kikik Ocean ketika dia sudah tidak melihat sosok Jessebelle. Pandangan Ocean mulai kabur dan tubuhnya terhuyung. " Oceannn..! " -------