"Maafkan saya, Tuan, Bang, Mas, dan apa pun lah. Tolong beri saya tumpangan setidaknya sampai menjauh dari para preman itu. Saya mohon ya, Abang masker," tutur Ferya memohon.
Laki-laki yang memakai masker hitam itu masih diam tidak bergeming. Melihat itu Ferya semakin dibuat panik. "Astaga, apa Abang tidak punya mulut, ya? Oh sepertinya memang begitu, sebab itu Abang pakai masker, iya kan? Baiklah, kalau begitu saya saja yang membawa mobilnya. Ini darurat, emergensi kalau orang barat bilang, mah," celoteh Ferya.
Sett...
Mata laki-laki bermasker itu melotot saat dengan tiba-tiba Ferya langsung duduk di atas pangkuannya. Setelahnya gadis itu nampak mengotak atik mobil sampai mobil itu melaju. Untuk kedua kalinya, mata laki-laki bermasker itu melotot saat melihat laju mobil tidak beraturan.
"Shit, apa kau ingin mati?" teriak laki-laki bermasker itu.
"Wah, ternyata Abang punya mulut, ya. Tapi karena saya tidak ingin mati, makanya saya kabur dari para preman itu, Bang," sahut Ferya.
Brum Ckiitt. Brum Ckitt...
Apa yang kau lakukan? Apa kau tidak bisa membawa mobil?" geram laki-laki bermasker itu lagi.
Ah, aku lupa kalau sebenarnya aku memang tidak bisa membawa mobil, Bang. Hehehe."
"Wanita gila!"
Bugh
"MAU NGAPAIN LO!! LO PASTI MAU PERKOSA GUE KAN, NGAKU LO!!"
"Awshh, kenapa sih Lesh baru bangun kok malah nonjok muka Abang. Terus Lesh bilang apa tadi sama Abang, perkosa? HEHH CURUT, ABANG INI ABANGNYA LESHYA MANA MUNGKIN ABANG PERKOSA LESHYA. ENAK AJA NIH BOCAH KALO NGOMONG."
"ABANG GUNDULMU. HEH SEJAK KAPAN GUE PUNYA ABANG, GUE TUH CUMA PUNYA ADEK. KALO MAU NIPU GUE ITU MIKIR DULU. SEKATE KATE LO SAMA GUE. LO PASTI LAGI NYULIK GUE KAN, TERUS LO MAU PERKOSA GUE, TERUS HABIS ITU GUE DI JUAL KE OM OM KURANG BELALAIAN SAMA LO KAN?" Balas Ayesha yang sedang berada dalam raga milik seseorang, sambil nyolot.
"Lah ini Bocah kenapa dah. Apa karena kepalanya terbentur balok, terus baru bangun dari pingsan, makanya Amnesia sesaat kaya sinetron sinetron gitu yah..." Gumam seorang cowok pada dirinya sendiri, yang hampir terdengar seperti bisikan.
"Hehh, gue nggak budek yah!!"