Aku ingat betapa aku amat merindukan kematian saat jalan kehidupan ku mulai tak terarah. Candi-candi asa yang sedikit demi sedikit ku bangun harus rela rubuh menyisakan puing-puing yang tak utuh. Melihat kehancuran yang tak bisa terselamatkan membuat ku sangat putus asa, sebab rasanya tidak mungkin lagi aku satukan pecahan candi asa ini. Aku sudah lelah, rasanya tak mampu lagi aku satukan. Aku merindukan kematian, namun Tuhan masih memberiku kehidupan. Lantas, mengapa aku tetap tumbuh? Haruskah aku melawan takdir? atau justru tetap menerima pahit dan manisnya kehidupan ini? -Deira Hime- #1- tumbuh (21/10/23) #2- Tumbuh (21/9/22) #2- Retorika (21/9/22) #3- self-improvement (23/10/23) Born: 1-9-22 End: 17-10-23 ©2022Tüm hakları saklıdır