"Aku tidak setuju dengan istilah 'memata-matai', aku hanya memuaskan rasa penasaranku. Faktanya, ada hal lain yang membuatku lebih penasaran sekarang.." Matanya turun sedikit, melihat bibirku. "kelihatan sangat lembut." Dia sedikit menurunkan wajahnya. "sangat penuh," bisikannya terdengar lebih jelas. Napasku tercekat ketika matanya menatapku dengan intens, senyum kemenangan menghiasi wajahnya. Aku tahu apa yang dia pikirkan saat melihat matanya berbinar penuh arti-dia akan menciumku. Tanpa pikir panjang, aku menjerit dan menamparnya dengan keras.
Remi hanyalah manusia diantara sekumpulan serigala. Dengan ayah werewolf dan ibu manusia yang meninggal saat dia lahir, Remi terjebak dalam lingkungan penuh werewolf sebagai satu-satunya manusia. Fakta itu sudah cukup untuk membuatnya sulit bersosialisasi. Tapi siapa sangka? Sang Dewi-Moon Goddess-sendiri membuatnya berjodoh dengan pangeran semua serigala, Pangeran Elias.
Sebagai pangeran, Elias memiliki darah Lycan yang mengalir dalam nadinya. Ras terkuat yang sudah memimpin para werewolf sejak dulu kala. Elias tidak akan menyerah untuk mendapatkan hati Remi, tapi Remi selalu berusaha lepas dari takdirnya.
"Oh god! Ada apa denganmu? Tidak bisakah kau terima saja semua ini?"
"Maaf, aku sudah tidak tahan dengan segala hal tentang serigala. Please, jangan ikuti aku."
"Permintaan maaf tidak diterima." Sekedipan mata kemudian, kurasakan napasnya di leherku.
"Aku tidak akan pernah sudi melepaskan sesuatu yang sudah menjadi hak-ku."
Bagaimana perjuangan Elias meyakinkan Remi untuk tetap menerima takdirnya sebagai Mate-nya? Bagaimana Remi bisa lepas dari Pangeran Lycan itu? Akankah Elias berhasil meyakinkan Remi untuk tetap tinggal di dunia werewolf dan menjadi pasangannya?
bukan kami yang hendak memilih memiliki takdir seperti apa, sudah ketentuan moon goddess yang sudah menulis jalan kehidupan....
andai kami bisa di beri pilihan maka kami tidak mau menjadi omega yang hanya di pandang lemah....