Keiyona Zuhra Mahaprana sudah kehilangan Bundanya ketika ia dilahirkan ke dunia, tidak lama kemudian, Ayahnya ikut menyusul sang ibunda. Tinggal dengan seorang Mama tiri dan Adik tiri tentu saja sesuatu yang harus ia syukuri, karena setidaknya Keiyona masih memiliki keluarga. Tetapi, bagaimana jika hidupnya hanya diisi dengan cacian dan hinaan? Perlukah Keiyona tetap menyukuri itu semua atau lebih baik tinggal sendiri dengan tenang? Belum lagi masalah dengan seorang laki-laki menyebalakan yang terus mengganggu hari-hari beratnya.
"Bisakah kamu berhenti ganggu aku?"
"Sorry. Itu tujuan gue."
***
Angkasa Bagizha Haedaradja, anak orang kaya tetapi senang melanggar aturan. Hidupnya diisi dengan keluar-masuk ruang BK. Sebelum dirinya dipertemukan dengan seorang perempuan. Entah bagaimana ia harus menyebutnya, perempuan penunggu halte? Atau penunggu zebra cross? Ah ... entahlah, yang jelas perempuan itu aneh. Tetapi ketika rasa penasarannya terus menggebu, kalian sudah tahu bukan, apa yang akan dilakukan Angkasa.
"Heh, cewek aneh! Lo ngapain duduk disini? Mau ngikutin jejak gue? Gue kasih-Sialan!"
Angkasa langsung mengikuti perempuan itu, karena langsung meninggalkan dirinya begitu saja. Ia menyebrang di zebra cross yang sudah tidak ada kendaraan sama sekali. Sambil terus mengeluarkan ke kesalan yang terasa membakar kepala.
"GUE BUAT JATUH CINTA LO!"
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.