Bahagia, sedih, haru, amarah, kecewa, cinta, takut, harap, kita terima dan rayakan seperti Taeyong dan Nina yang menjadi sandaran bagi satu sama lain dalam perjalanan menjadi manusia yang utuh.
****
"Maafkan aku, membiarkan kamu hidup sendirian selama ini, seandainya aku tahu lebih cepat". Taeyong menatap dalam-dalam, seandainya dia bisa mendobrak tembok yang tinggi untuk memeluk erat Nina, mengatakannya dengan lantang, sebagai gantinya dia tersenyum dan menahan haru, "Kamu sudah berusaha sangat keras kamu akan dikelilingi hal baik Nina.." sambil menepuk bahu Nina.
Ada sedikit penyesalan di hati Nina, yang hendak menarik kata-katanya. Besar keinginannya untuk menceritakan lebih banyak hal. Tapi menurutnya ini pun sudah keluar batas. Dia menghela nafas panjang dan berkata "Kamu pun begitu, terima kasih Lee Taeyong, sekarang sudah saat yang tepat untuk kita kembali bekerja, kan?"
Walau hanya saling menatap, keduanya jelas tahu bahwa cukup dengan kehadiran satu sama lain, memberikan harapan dan kekuatan yang besar. Seperti telapak dan punggung tangan, mereka mengenal baik satu sama lain seperti mengenal diri mereka sendiri.
Dalam hati keduanya berkata, "Di kehidupan selanjutnya, bagaimana kalau kita bertemu lagi? Dan aku akan mendukung dan mencintaimu lebih lagi dibanding kehidupan-kehidupan sebelumnya"
Langsung baca aja guys, ceritanya juga bakal update di tiktok juga dengan akun @anggrhsjt35 . Diusahakan akan di up setiap hari senin-kamis jam 9 malem