sinar senja memasuki jendela kereta, menyoroti lelaki muda yang sedang terlelap di pojok kursi kereta sore ini. kepala lelaki itu dengan nyaman menyender di tiang penyangga besi sedangkan tangannya ia gunakan untuk memeluk tas hitam kecilnya. Asa melihat pemandangan tersebut dengan takjub, sangat indah batinnya. matanya dengan spontan melihat ke arah jam tangan kulit yang melingkar indah di tangannya. "pukul tiga sore", batinnya. "sayang sekali, aku tidak bisa melihat pemandangan ini lebih lama", ia mendesah kecewa. sebentar lagi stasiun pemberhentiannya telah tiba, ia lalu mulai beranjak dengan membawa tas merah tergantung di pundaknya. kakinya berjalan melewati lelaki itu namun matanya tetap mengawasi, meneliti dengan tenang. "yah, mungkin kita tidak akan bertemu lagi", lirihnya.All Rights Reserved
1 part