"Aelah lu cowo masa belajar aja lu nangis anjing"
"Karena lu ga ngerasain jadi gue! lu ga bakal tau gimana rasanya orang bodoh yang memaksain diri buat jadi orang pintar! Lu tau?gue bener-bener muak liat soal-soal mtk, GUE PENGEN JUGA KAYAK ORANG, GUE PENGEN SUKSES! GUE PENGEN JADI ORANG KAYA! GUE PENGEN HIDUP ENAK! GUE UDAH GA SANGGUP HIDUP KAYAK GINI!GUE PENGEN BAHAGIAIN KELUARGA GUE, CUMAN SATU GUE MINTA SAMA TUHAN GUE PENGEN JADI ORANG PINTER, PINTER, PINTER, PINTERR!!!!!"
"gue cape do bener-bener cape, gue takut gue ga bisa kuliah do, gue pengen banget kuliah"
•••
Welcome to kehidupan Rayyan
Ini bukan cerita seorang anak yang manja sama orang tuanya atau seorang anak dari ceo sukses, ini juga bukan cerita tentang orang tua yang memanjakan anaknya.
Tapi ini cerita tentang kehidupan Rayyan seorang anak remaja duduk di bangku kelas 3 SMA dengan semua masalah yang ada di dirinya dari perekonomian, pendidikan, pertemanan, dan keluarganya.
- brotherhood√
- brothership√
- konflik keluarga√
- konflik pertemanan√
- tidak ada genre percintaan X
- tidak ada cerita tentang homo ataupun gay X
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.