Story cover for Love Doesn't Hurt by Rkivemonie_
Love Doesn't Hurt
  • WpView
    Reads 46
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 46
  • WpVote
    Votes 5
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Aug 23, 2022
Gelap yang menenangkan, 
hembusan angin yang memberikan kehangatan, 
mencintai dan di cintai manakah yang  lebih menyakitkan.

***

Jarak pandang keduanya tidak lagi saling menatap, hingga hingar bingar kendaraan yang berlalu lalang menjadi teman bagi mereka yang seakan enggan berbicara.
laki laki itu melirik kearah perempuan yang sejak tadi tertunduk bersamanya.
"ck sekarang apa lagi?" tanya laki laki yang berperawakan tinggi dan berekspresi kesal saat menatap perempuan berambut panjang dan membawa tas ransel biru kesayangannya.

"maaf selalu merepotkanmu dengan hal yang seharusnya aku yang bertanggung jawab" bibir mungil itu tak henti hentinya bergetar.

"katakan saja tidak usah bertele - tele "

genggaman perempuan itu semakin erat pada tas ranselnya " aku ingin kita mengakhiri hubungan ini" laki laki itu bungkam tanpa ekspresi dan menunggu perempuan itu menyelesaikan kalimatnya.

"Derren"

"lo udah gak cinta sama gue?" laki laki yang di sebut derren tersebut menyisingkan mata melihat heran atas perkataan perempuan tersebut.

"bukan itu maksudku"

"Lalu apa ziell?!"

"besides you have someone else, gua rasa hubungan ini gak merugikan" derren mulai meninggikan nada suaranya.

"Merugikan?" perempuan yang bernama grizelle daniela itu menatap derren lekat.

"kamu sebenernya anggep  5 tahun kita pacaran itu apa sih ren, apa hubungan kita hanya tentang untung dan rugi saja?"
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add Love Doesn't Hurt to your library and receive updates
or
#552goodgirl
Content Guidelines
You may also like
Amor Eterno  by Sa_ra_da22_620Nakata
4 parts Complete
"Lo mau hubungan kita jadi kayak apa, Harlen?" Qila menghentakkan tangan pria itu, lalu menoleh cepat dengan sorot mata tajam. Suaranya bergetar-bukan karena takut, tapi karena menahan amarah yang sudah terlalu lama disimpan. "Aku... aku pengin hubungan kita jadi lebih serius," jawab Harlen pelan, nadanya seperti memohon. "Serius?" Qila tertawa miris. "Serius kayak gimana? Kayak lo yang tiba-tiba udah punya tunangan tanpa bilang apa-apa ke gue?" Harlen terdiam, tak sanggup membalas. "Atau lo mau gue jadi simpanan, gitu? Tapi sayangnya, Harlen, gue bukan cewek murahan kayak gitu," lanjut Qila sambil memutar bola matanya, malas sekali menatap wajah pria di hadapannya. "Bukan gitu maksud gue..." Harlen mencoba meraih tangan Qila lagi, tapi kali ini pun langsung ditepis. "Gue capek dengar omongan lo yang manis-manis tapi ujung-ujungnya nyakitin. Lo bilang pengin serius? Lo bilang pengin perkenalin gue ke orang tua lo? Please, Harlen. Udah telat." "Qila, tolong dengerin dulu..." "Cukup." Qila menarik napas dalam-dalam, menahan emosi yang hampir meledak. "Ini terakhir kalinya kita ketemu. Setelah ini, gak akan ada lagi 'kita'. Gak sengaja ketemu pun, gue harap itu gak akan pernah kejadian. Gue muak liat muka lo." Langkahnya cepat, pergi meninggalkan Harlen yang masih berdiri mematung di tempat. Tapi Harlen belum menyerah. "Qila! Tunggu, dengerin dulu!" Namun Qila tetap berjalan, masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya di pinggir jalan. "Jalan, Pak," ucapnya pada sopir. Taksi pun mulai melaju. Dari kaca belakang, bayangan Harlen terlihat masih mengejarnya, berteriak, memanggil namanya. "QILAAAA!" Tapi Qila tak menoleh. Tatapannya lurus ke depan, seolah tak ada apa pun di belakang yang layak dilihat kembali. Dalam hati, ia berbisik, Maaf, Harlen... tapi kali ini aku benar-benar udah gak sanggup.
CACA (TAMAT)  by CIKA_JESSIKA
29 parts Complete Mature
Aku dan Deren hanya menikah sebatas pekerjaan. Kami sama2 memiliki umur matang Aku (32 thn) sedangkan Deren (41 thn). Pernikahan ini hanya akan bertahan selama 1 thn saja karena aku memang tidak mengharapkan pernikahan yang berumur panjang, aku hanya ingin keluarga ku nanti tidak memaksaku untuk menikah dan menikah. Kupikir Deren juga mampu menjadi suami ku selama 1 thn mendatang. Dilihat dari tingkah Deren yang ambisius terhadap pekerjaan dan tidak pernah bermain wanita maka aku menjadikan Deren kandidat yang paling cocok untuk menjadi suamiku. Ingat Deren dan aku hanya sebatas teman kampus, dulu waktu aku menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Amerika aku bertemu dengan dia, Sikutu buku dengan sejuta ke misteriusannya. "aku hanya menjanjikan 3 hal dari mu Deren!" Kataku setelah resepsi itu berakhir. " satu bahwa aku tidak akan menganggu kehidupan pribadimu, dua bahwa aku akan menjalankan kewajibanku dengan baik sebagai seorang istri, tiga bahwa aku tidak akan memarahimu jikapun kau berhubungan dengan wanita lain. Tapi untuk syarat ketiga aku tidak akan menanggung resiko jika keluarga besarmu tau kelakuan burukmu!" ucapku sambil berbisik pada Deren. Deren hanya mengangguk dan menarikku duduk di kasur. "Tapi aku hanya meminta satu syarat saja darimu, perlakukan aku sebagaimana suamimu" "ahh itu mudah! " Deren memicingkan matanya lalu mencium bibir ku dengan cepat aku mendorong tubuhnya. "Itu yang aku maksud memperlakukan aku sebagaimana suamimu" ucap Deren serkastik padaku. "NOOO!! " ~~~~~~~~~~~~~~~~ GUYYSS YOK DIBACA‼️ CERITA KALI INI MIMIN SUGUHIN BUAT KALIAN PECINTA ROMANTIS YAAA 💏 TAPI SEBELUM ITU MIMIN GAK JANJI BAKALAN BAWA ALUR CERITA INI KEMANA 🤭 POKOKNYA MIMIN SAYANG KALIAN SEMUA, MIMIN HARAP KALIAN SAYANG MIMIN JGA WKWK🥰😘🤗
You may also like
Slide 1 of 9
Oddly Coupley (Complete) cover
Iiiiiih, Mas Kahfi! cover
One Change From You I Want cover
Amor Eterno  cover
Langkah Seiring (END+EXTRA PART) cover
Informed Consent cover
CACA (TAMAT)  cover
Perpindahan Dimensi Sang Penulis  cover
Winter  ✓  cover

Oddly Coupley (Complete)

36 parts Complete Mature

"Daripada gue susah-susah cari calon suami yang oke, mending nikah sama lo aja, Ren. Yuk!" Ucapan Sybil dibalas semburan kopi yang langsung membasahi wajah jelitanya. Sementara itu, Daren yang terkejut tidak bisa bicara apa-apa. Otak sahabat yang sudah dua belas tahun dikenalnya itu, sepertinya memang benar-benar eror. "Lo tau kan kalau gue itu..." ucapan Daren menggantung. "Tau. Makanya gue mending sama lo. Tau sendiri gue nggak ada tendensi buat nikah. Nah... kalau sama lo at least nggak berasa nikah kan. Kayak kita bisa jadi housemate aja. Cuma emang 'terikat' supaya nggak kena grebek." Syibil mengemukakan alasannya begitu lancar. "Tap..." "Lo juga dapat benefit dari ini. Status kita nanti cukup buat jadi tameng di depan keluarga lo juga. Gimana?" Kemampuan persuasi Sybil memang luar biasa. Penawaran darinya terdengar menggiurkan ditelinga Daren. Lelaki itu pun dengan mudah setuju dibuatnya. "Deal."