"Aku nggak punya rumah."
"Cari rumah baru kalo gitu."
"Emang boleh?"
"Boleh." Matanya tersenyum indah. "Kalo rumah kamu rusak, cari rumah yang baru. Kalo rusak lagi, cari lagi sampe kamu ketemu rumah yang aman, nyaman dan nggak nuntut apa-apa."
Sampai ketemu jalan untuk pulang setelah melarung banyak kesakitan dan kehilangan.
------------------------------
------------------------------
Riga tak pernah menyangka, ia akan satu kelompok observasi dengan Rhea, gadis yang selama ini membuatnya penasaran karena sering duduk sendirian di bangku tribun belakang saat ia dan timnya unjuk diri di depan ring basket. Namun, siapa sangka kedekatannya malah membuka cerita lama yang coba dikubur dalam-dalam. Lebih dari itu, pertemuannya dengan Rhea membuka rangkaian benang kusut cerita para sahabatnya.
Terlepas dari peliknya kehidupan Riga, cerita ini adalah awal mula dari kisah 7 anak manusia dengan segala kisah-kasih yang berharap bisa jadi pelajaran bagi banyak orang. Apa-apa yang jadi bagian dari cerita ini, termasuk visual dan lokasi cerita, hanyalah fiksi dan bersifat pendukung. Namun, akan tetap jadi bagian yang tak terpisahkan dari isi cerita. Selamat membaca.
Cover pic: Pinterest
*Cukup baca dan nikmati alurnya, tidak perlu PLAGIAT*
Mempunyai istri yang super kudet itu menyusahkan bagi gue. Dia itu bodoh, dia ceroboh, dia gak bisa bahasa asing, lebih parahnya dengan semua kekonyolannya, benteng hati yang gue bangun tinggi-tinggi perlahan goyah.
***
"istri harus patuh sama suami!"
"Sebelum patuh suami harus sayang istri!"
"Sebelum di sayang lo harus patuh!"
"Sebelum patuh aku harus di sayang."
***
"Kang Alan benda ini namanya apa?"
"Udah gue bilang, jangan panggil gue akang!"
"Emangnya gue kang kebun?!"
"Terus manggil apa?"
"Mas."
***
"Sekali bertemu langsung terikat."-Syahlan.