Kesendirian Lia selama 23 tahun hidupnya membuatnya begitu mendambakan kasih sayang. Hingga Bagas hadir dan membuat Lia luluh dalam balutan kasih sayangnya. -------------------------------------------------- "Sayang, bangun yok... Udah jam setengah 5 nih. Katanya pingin jamaah? Yok cantik, bangun dulu." Bagas berbisik lirih di telinga kanan Lia yang masih tertidur dalam pelukannya. Tubuhnya hanya mengulat malas menanggapi suara sang suami. Melihatnya membuat Bagas terkekeh dan mengecupi pelipis hingga mata sang istri. Senyum keduanya kembali terbit, tapi kini mata Lia sudah terbuka setengah. "Iyaa, aku melek nih." Katanya sambil berbalik memunggungi Bagas. "Sayang... " Panggil Lia lemas kemudian. "Hmm? " Bagas menanggapi seraya bangkit dari kasurnya. "Makasih banyak yaa? Aku bersyukur Allah ngirimin kamu buat aku." Katanya kemudian sambil menengok berusaha menatap Bagas dengan mata sayu. Bagas tersenyum, tangannya terulur merapikan rambut Lia, "Aku juga bersyukur kamu akhirnya mau jadi sahabat hidupku. I love you Sayang." Bagas berucap sambil membelai pipi dan rambut Lia, kemudian wajahnya mendekat mencium keningnya lekat dengan sayang. "Yokk Ahh!! Sholat dulu. Ayokk"All Rights Reserved
1 part