Hotspot | Jenggala Perwira
  • Reads 18
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 18
  • Votes 0
  • Parts 1
Ongoing, First published Aug 31, 2022
Treasure's Park Jeongwoo Alternative Universe.







"Gala, bagi hotspot dong!"

Begitu cara temen-temen sekelas ngeledek Jenggala, si anak SMP kelas dua yang belum punya hp. Alasannya karena di dalam keluarga Perwira, hp itu merupakan barang keramat yang baru bisa dimiliki ketika seseorang sudah menginjak bangku SMA. Artinya, Jenggala masih harus bersabar menunggu sekitar 1 tahun lagi untuk bisa punya hp.

Tapi tahukah kalian kalo Jenggala tuh... malu?! Jenggala muak banget sama ledekan temen-temennya yang nggak bosan-bosan mintain hotspot ke Jenggala. Padahal mah, boro-boro nyalain tethering, hp aja nggak punya.

Maka dari itu, Jenggala bertekad untuk menjadi orang pertama di rumahnya yang bisa punya hp sedari masih SMP.

Lalu, apakah Jenggala berhasil membujuk ayahnya untuk beliin dia hp sebelum waktunya?

Ikutin terus kisahnya di 'Hotspot | Jenggala Perwira'.

®archypelago
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Hotspot | Jenggala Perwira to your library and receive updates
or
#8pjw
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
Little Dumplings cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.