Salah Target

Bagimana perasaan kamu waktu akan menyatakan perasaan kepada orang yang kamu suka. Apalagi menyatakannya didepan ratusan mata, pada acara prom night sekolah. Tentunya deg-degan bukan? Itulah yang tengah dirasakan olehnya saat ini. Oleh Bagas Ihza Hertama.
"Oke kayanya gaperlu berlama-lama nih. Langsung kita sebutin aja ya Gus. " Ucap seorang siswi yang menjadi pemandu acara itu seraya menyenggol teman disebelahnya.
"Baiklah, surat dari Bagas ini ditujukan untuk..."
"Bulan Aura Salsa!!" Sontak seluruh penghuni acara pun berbisik-bisik. Mereka semua bingung. Sama halnya dengan mereka, Bagas pun demikian. "Ngga! Kok namanya berubah? Bukannya gue tulisnya buat Kak Anne?" Rutuk Bagas pada dirinya sendiri seraya mengigit bibir bawahnya.
Bulan Aura Salsa, gadis yang memiliki bobot sedikit lebih besar dari siswi lainnya. Semua siswa/i menjulukinya sebagai cewek ambis. Cewek ambis yang dibenci oleh seluruh siswa/i disekolah itu.
Disela-sela kebingungan Bagas tengah mencari seseorang yang diyakininya sebagai sumber kekacauan ini. Sahabatnya, Ditto Kusumo. Namun pemuda yang akrab memakai kupluk itu tak juga ia temukan hingga suara dari salah seorang pemandu acara itu menginterupsinya kembali. "Nah udah disebut nih namanya. Sesuai dengan kata terakhir di suratnya Bagas, gimana Salsa kamu mau jadi pacarnya Bagas ga?"
Detik setelah kalimat itu terucap, Bagas panik bukan main. "Jangan sampai tuh cewek nerima, njir. Mimpi apa gue semalam mau pacaran sama siswi gemuk yang paling dibenci satu sekolahan!" Batin Bagas.
Dan seolah harapannya tak dijabah oleh yang diatas. Gadis gemuk itu malah mengangguk samar seolah mengiyakan.
Bagas pun membelalak panik seraya kini tengah menyumpah serapahi dalam hati sahabatnya yang menjadi sumber kekacauannya ini. "Shit. Salah target ini namanya. Dasar Dito Anjeng!"