Ini kisah tentang Ning Rum, seorang putri kiai pondok pesantren besar namun berkepribadian milenial dan bersosialisasi bebas. Kuliah di universitas umum swasta, berteman dengan ragam manusia dari berbagai kalangan, sekaligus menjadi salah seorang aktivis pergerakan. Sifatnya yang agak keras kepala membuat sang Abuya harap-harap cemas dengan pergaulan dan perkembangan Ning Rum. Hingga suatu hari, terjadilah peristiwa genting yang membuat Ning Rum harus terpaksa menikah dengan Gus Sena, Gawagis pilihan Abuya yang diamanahi menjaga dan membimbing alur kehidupan sang putri satu-satunya