Di tempat itu dia langsung kentjing dengan santuy. Dan aku pun liatin dia kentjing sampai selesai. Lalu dia melangkah ke depan aku dengan burung terbuka. "Isaplah!", ucapnya. Lalu aku pun me-megang² kont0lnya. Lalu aku jongkok memperhatikannya. Kont0lnya hitam mengkilat. Kepalanya lebih besar dari batangnya. Dan batangnya lurus sama besar dari pangkal ke dekat kepalanya. Ku jilat kepalanya lalu ku isap batangnya. Puas kali rasanya ngisap kont0l sebesar itu. Udah ku isapin dengan enak, tapi kont0lnya gak kunjung hidup. "Kok gak idup Pak?", tanyaku. "Udah payah hidupnya. Maklum udah tua.", ucapnya. "Jadi segini lagi nih?", tanyaku. "Gak. Masih nambah tuh. Isap aja trus. Tapi gak mau lagi keras kayak dulu!", ucapnya. Aku pun mengisap terus kont0l bapack itu. Ku kerahkan segala kemampuanku untuk memuaskannya.All Rights Reserved
1 part