Jennie terlalu naif untuk mendapat julukan jahat. Sementara Lalisa tak senaif itu untuk melulu bertingkah polos. Mereka bertemu, berkata-kata manis, saling menyanjung-dan percayalah tak hanya itu. Ada dua sampai tiga alasan mengapa mereka tak layak memperkenalkan diri sebagai teman. Ada saat dimana Lalisa telah melupakan sosok Jennie. Lantas Jennie kembali dan membawa serta segudang ingatanya-kenanganya-cintanya.