PETER-EN

"Hei, anak tidak berguna! Masuk ke kamarmu!" Seorang ayah berkepala dua itu membentak putra semata wayangnya hanya karena lelaki kecil itu menapakkan kedua kakinya untuk berjalan keluar dari kamarnya.

Jarevan Nakula Adhiyaksa atau yang seringnya dipanggil sebagai Jarev itu merakit sebuah bendungan kuat dengan kedua kelopak matanya. Bentakan-bentakan dengan kata dan kalimat yang terus berulang telah berkali-kali merobek pertahanan hati mungilnya. Lelaki kecil berumur 5 tahun itu terlalu banyak menerima cacian dan makian dari sang ayahanda. Bukannya menguatkan mental, ucapan pemimpin rumah tangga itu justru merusak hal yang paling berguna bagi masa depan Jarev.

Akankah ada malaikat berkedok manusia yang datang untuk mendampingi Jarev dalam menjalani hari-harinya? Atau apakah ia akan terus dihampiri oleh malaikat penguji?

cw // mungkin akan ada sedikit kekerasan dalam keluarga dan lingkungan kerja, beberapa umpatan yang terselip dan juga hiks hiks-an pembaca.