Hai, tidak ada yang menarik di sini. Jika mau membaca kata-kataku, bacalah dengan memakai metode pembacaan liar. Maknailah dengan subjektif, karena objektivitas pun belum tentu benar dan terpuaskan untuk kalian.
Sebuah estetika terbentuk melalui diri sendiri, maka dari itu, anggap saja pengarang itu sudah mati seperti yang dikatakan filsuf prancis ini yakni Roland Barthes "kelahiran pembaca mesti berakibat pada kematian penulis". Bahasa yang bicara, bahasa yang beraksi, dan bahasa kalianlah yang memainkan peran.
Maaf jika tidak sempurna, aku berada di sini hanya untuk memanifestasikan kehendakku sendiri. Dan juga hasratku menggebu-gebu ketika melihat aplikasi ini, dia memaksa jemariku untuk menekan opsi "Download" Di toko aplikasi. Itu semua adalah bentuk totalitas aku kepada diriku, bukan untuk orang lain.
Sekian dariku, seorang individu Dialektis.
100 tahun? 1000 tahun?
bukan waktu yang panjang baginya. Menebus rasa bersalah yang kian menyesakkan dada dan rindu yang tidak pernah bisa terobati.
Ia sanggup menunggu selama apapun, meski berpayung malam yang dingin dan siang yang panas, atau tangis rindu yang tidak terobati.
Sudah dikatakan, ia menyanggupi.
"Apa yang tidak kau sanggupi?"
"Dadaku menyempit, aku seperti tenggelam dalam perasaan sakit. Kau tidak mengerti, oleh sebab itu tidak perlu dibicarakan. Aku sudah berjanji pada Wen Xiao akan mengembalikanmu, sudah kulakukan."
"Zhuo-
"-Selamat datang kembali, Zhao Yuanzhou."
TW//
-BXB
-ZHAO YUANZHOU X ZHUO YICHEN
-Kisah melanjutkan serial fangs of fortune, setelah kematian Zhu Yan dan Yichen mengembara mencari jiwa Zhu Yan
-Just Imagination, please be smart reader!