Brother Sister Elemental
  • Reads 1,079
  • Votes 297
  • Parts 19
  • Reads 1,079
  • Votes 297
  • Parts 19
Ongoing, First published Sep 09, 2022
Sepupu yang biasanya datang ke Indonesia sekali setahun tiba-tiba datang padahal bukan lagi liburan sekolah.

"Fyi kita pindah ke sini."

"Niatnya mau ke Singapura tapi pesawatnya lewat Indonesia jadi mampir dulu."

"Lawak lu mampir."

BoBoiBoy Galaxy & Mechamato belongs to Monsta Studios
Inspired from Hatarakimono
Story by tamagopuyuh

Warning⚠
⚘Hanya berupa percakapan singkat
⚘Beberapa bab bisa saja terinspirasi dari mana-mana sumber
All Rights Reserved
Sign up to add Brother Sister Elemental to your library and receive updates
or
#7elementalsibling
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover
Kesayangan Bunda cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Rafa  cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.