Entah sampai kapan rasa ini ada , entah sampai kapan aku menunggumu kembali . Padahal dirimu sudah tidak akan kembali bersama ku, sikap mu yang menunjukannya serta beberapa pesan atau kata yang kau sampaikan waktu itu .
Apakah aku harus pergi sekarang ? itu satu hal yang selalu aku pikirkan setiap malam . Tetapi mengapa ssat diri ini sudah siap melepaskanmu , dirimu kembali ?
Tiba tiba dirimu kembali , kembali menyapa , kembali bertemu , kembali bercakap ria walau nada tak seperti dulu , serta mengapa aku menyambut mu ? . Aku selalu berfikir , kamu akan kembali kepada ku saat kamu tidak diterima balik oleh orang yang kamu suka . Ya , kenyataan memang seperti itu , kamu membuangku demi dia dan kamu kembali saat dia menolakmu.
Sudah berapa kata yang aku baca serta sudah berapa fakta yang aku dapatkan , bahwa aku hanyalah tempat singgahmu yang hanya sementara itu . Ya , aku sadar bahwa begitu sadar saat ini , aku bukanlah seorang yang kamu rindukan , tetapi seorang yang selalu menerimamu saat kamu tertolak oleh sosok penggantiku serta aku akan kau tinggalkan saat kamu sudah mendapatkan sosok yang baru . Dan pada akhirnya aku menyerah dan memilih pergi, menuggumu di takdir yang akan datang .
Aku melihatmu, terang-terangan terus mengejar dia yang awalnya adalah teman. Kamu sangat menginginkannya, membicarakannya setiap saat. Kamu memperjuangkannya, melakukan semua cara untuk memiliknya. Yang awalnya hanya teman.
Sedangkan aku? Aku menjadi orang yang harus membantumu memperjuangkannya. Ini menyakitkan, berpura-pura menjadi teman yang tidak memiliki perasaan apapun.
Aku mencintai dia, tapi dia mencintaimu