Di jantung musim badai Bulan-bulan hujan, Angin mencuci semua Aroma yang di tinggalkan tubuhmu, Mengguncang kesepian kepalaku, Hembusan malam memukul keras Ke dinding-dinding, Lampu-lampu sekarat oleh dingin. Seperti itu kesendirian milikku, Seperti bahasa kesedihan Yang tak pernah takut menangis, Perih di kedua mata, dada teriris. DISCLAIMER: hampir keseluruhan kata-kata yang ada dalam cerita ini berasal dari satu akun tiktok dengan username tinta doa.