Story cover for Mati di Jogjakarta (Egha De Latoya) by mediakita
Mati di Jogjakarta (Egha De Latoya)
  • WpView
    Reads 369
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 369
  • WpVote
    Votes 19
  • WpPart
    Parts 2
Complete, First published Sep 11, 2022
"Entah pada akhirnya nanti,
aku mati dalam pelukan atau dalam perpisahan."
All Rights Reserved
Sign up to add Mati di Jogjakarta (Egha De Latoya) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Pendekar Bermuka Buruk - ASKPH by JadeLiong
13 parts Complete
Diam-diam Lie Bun tersenyum. Ah, julukan ini tidak lebih buruk dari pada Si Topeng Setan, yakni julukan yang dulu kakaknya memberinya. Kemudian ia perhatikan kakaknya yang mulai bertanding. Hok Hwat Hwesio menjadi marah dan kirim pukulan berat ke arah dada Lie Bun. "Hwesio besar, kurang rendah pukulanmu!" Lie Bun mengejek sambil bongkokkan tubuh dan melesat dari bawah lengan lawannya. Semua penonton tertawa riuh karena pertandingan ini lucu sekali. Sedangkan Lie Kiat kerutkan alis karena ia khawatir sekali melihat gerakan adiknya yang kelihatannya seperti bukan gerakan silat itu. "Ah, celaka, jangan-jangan ia tidak mengerti silat," katanya perlahan tapi terdengar juga oleh suhunya yang berdiri di sebelahnya. "Jangan kau cemas, Lie Kiat. Kepandaian adikmu itu masih beberapa lipat lebih tinggi dari pada kepandaianku atau kepandaian Hok Hwat Hwesio," kata Kong Liak dengan mata berseri dan mulut tersenyum. Lie Kiat terkejut sekali dan memandang suhunya dengan hati tidak percaya. Kemudian ia melihat lagi ke atas panggung. Setelah beberapa kali memukul tapi selalu dapat dikelit oleh Lie Bun dengan lincahdan lucu. Terkejutlah Hok Hwat Hwesio. Ia merasa penasaran sekali dan sambil berseru keras ia keluarkan tendangan Siauw-cu-swie, yakni tendangan berantai yang berbahaya sekali. Kedua kaki hwesio yang besar dan kuat itu seakan-akan berubah menjadi kitiran dan tiada hentinya bergerak bertubi-tubi menendang ke arah bagian-bagian berbahaya dari Lie Bun. Sambil menggerakkan kakinya menendang, Hok Hwat Hwesio keluarkan seruan-seruan pendek untuk mengatur tenaga. Semua orang, termasuk Lie Kiat keluarkan teriakan tertahan dan ngeri.
You may also like
Slide 1 of 8
Kisah Cinta Qais Dan Laila Dari Persia cover
Teman masa kecilku, sekarang menjadi suamiku  cover
Pendekar Bermuka Buruk - ASKPH cover
Malioboro Ana Uhibbuha cover
Dear 17 - Untuk Si Pencari Jati Diri ✔ cover
ShenGao one shot 21+🔞 cover
[TAMAT] Violathan: The Male Lead Doesn't Know I'm Pregnant with His Baby cover
Abang yang Melindungiku  cover

Kisah Cinta Qais Dan Laila Dari Persia

12 parts Complete

Qais (Majnun) Yang Tergila-Gila Karena Cinta Hingga Membuatnya Menjadi Benar-Benar Gila Dan Laila Yang Menyembunyikan Segenap Cintanya Dalam Hatinya.