Setelah Kaisar Obelia, Claude berhasil mendapatkan kembali ingatannya, dia dan dan putrinya, Tuan Putri Athanasia segera bertindak untuk melawan pemberontak.
Kaisar Kejam terdahulu, Anastasius, dieksekusi hukuman mati untuk menebus segala kesalahannya.
Jennette Margaritha yang masuk sebagai Putri dari Kaisar terdahulu harus rela kehilangan manik bola mata permata yang menjadi tanda bahwa dia adalah anggota keluarga Kekaisaran.
Dianggap sebagai beban dan menodai nama baik Kekaisaran, ia diusir dari Istana Kerajaan dan berkelana sebagai rakyat jelata.
7 Tahun berlalu, Jennette hidup akhirnya memilih menetap di salah satu desa yang letaknya cukup jauh dari pusat kota.
Hidup sederhana tanpa ada ikatan apa pun dengan bangsawan yang sudah ia benci dari dalam lubuk hatinya.
Sampai suatu hari, ia tiba-tiba mendapatkan surat undangan yang berasal dari Tuan Putri Athanasia.
Memberi kabar bahagia dimana ia akhirnya akan menikah dengan Pangeran dalam dongeng, Duke Alpheus yang dikagumi oleh banyak wanita.
Dan di malam acara pesta pernikahan tersebut, ia tanpa sengaja melihat seseorang yang bernasib sama dengannya.
Melihat sosok Penyihir Agung yang sangat dikagumi sekaligus ditakuti oleh semua orang tengah patah hati karena ditinggal menikah oleh pujaan hatinya.
Siapa yang menyangka pertemuan tidak sengaja mereka akan membuat mereka terikat dan menjalani sebuah takdir baru yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Warning:
Lucas x Jennette
Ijekiel x Athanasia
Genre:
Tragedy, Diskriminasi, Loved-Hated, Hurt/Comfort, Black Magic, Manipulation, Bahasa Vulgar, dll.
Set World:
Another Dimension After Ending From Manhwa.
Fandom Athanasia x Lucas mohon maklum.
Don't like don't read.
Happy Reading ~
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.