Story cover for CURSED | The Boyz by helcyon
CURSED | The Boyz
  • WpView
    Reads 957
  • WpVote
    Votes 73
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 957
  • WpVote
    Votes 73
  • WpPart
    Parts 6
Complete, First published Sep 13, 2022
Sunwoo terlempar cukup jauh, punggungnya terhentak keras hingga terbatuk. Keadaannya cukup kacau dengan beberapa luka lebam yang hampir menghiasi seluruh wajah. Pria itu bahkan bisa merasakan karat dari darah di bibirnya yang sobek. 

Tangannya meraba dinding lembab yang berlumut, berusaha menggapai benda apapun yang dapat ia gunakan sebagai tumpu. 

Terlambat! Tangan besar Juyeon sudah lebih dulu mencengkram kerah bajunya. Tak banyak yang bisa Sunwoo lakukan, pasrah dan berdoa adalah selingan dari banyak cacian di hatinya. 

Ya! Tuhan memang tak pernah adil padanya. Selalu mencampakkan dan bahkan melupakannya. 

"Aku telah dikutuk! " ucapnya sebelum gelap merenggut seluruh kesadarannya.
All Rights Reserved
Sign up to add CURSED | The Boyz to your library and receive updates
or
#44deobi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️ cover
MIRROR | Jay ✓ cover
Shadows in the Constellation: Born of the Lost Star [BINHAO/HAOBIN] cover
Find You || Sunwoo The Boyz [✔] cover
High Degree Of Love cover
MARRY MY HUSBAND 🔞 || KIM YOUNGHOON cover
Throwback | Lee Juyeon [✓] cover
Little Girl : Love Story Begins [END] cover
Pria Dari Poster [Kv] cover
love, not over | meanie cover

My Bad Sister || Hold Me Tight + Lee Jeno ✔️

45 parts Complete

[SELESAI] "lagi-lagi Jeno ingkar, ia meninggalkanku tanpa kata selamat tinggal."-Shannon ** "Lihat, siapa yang jalang? Lo atau nyokap gue?" Tanya Jeno dengan tatapan mengejek, hal itu mmebuat Shan tersenyum kecil. "Gak ada yang lebih nikmat dari penghianatan bukan? Mari membuat lo dan gue berkhianat pada orang tua masing-masing." ** Mati rasa, itulah yang Jeno simpulkan untuk kondisi saudara tirinya saat ini, Shan terlihat baik-baik saja dari luar, namun Jeno tahu bahwa Shan begitu kesakitan di dalam. Masa lalu yang begitu kelam membuat Shan kesulitan untuk menyadari bahwa masih ada orang yang peduli padanya, namun dirinya selalu menyangkal semua itu, ia beranggapan bahwa tak ada lagi yang perlu ia percayai di dunia ini. Pukulan demi pukulan, perkataan menyakitkan, dan tingkah licik dari Papanya membuat Shan menyimpan dendam yang besar, dendam yang tak boleh dilakukan oleh seorang anak pada orang tuanya sendiri, namun itulah Shan, ia benar-benar mati rasa hingga menganggap ia hidup sendirian di dunia ini.