Adrian, adalah seorang diplomat muda yang cerdas, ambisius, dan karismatik. Ia sudah dikenal luas karena keberhasilannya dalam menangani negosiasi internasional yang kompleks meski usianya masih sangat muda. Penampilannya yang tampan dan pesonanya yang memikat membuatnya mudah untuk mendapatkan perhatian, baik itu di ruang negosiasi atau di luar itu. Ia adalah seorang yang bukan hanya pandai berbicara, tetapi juga tahu bagaimana mengeksploitasi kekuasaan dan pengaruhnya.
Perwira militer, yang kita sebut sebagai Kapten Abdi, adalah seorang laki-laki yang jantan, disiplin, dan memiliki otoritas. Ia memiliki reputasi sebagai seorang pemimpin yang kuat dan adil di kalangan pasukannya, dan juga dikenal karena keberaniannya di medan perang. Abdi tampak seperti sosok yang kokoh dan tak tergoyahkan, namun di balik seragam militer dan eksterior yang kuat, ada sisi yang lebih lembut dan rapuh yang hanya Adrian yang tau.
Pada suatu hari, Kapten Abdi mendapat tugas untuk melindungi Adrian selama kunjungan diplomatiknya. Meski awalnya berjalan lancar, sebuah insiden memaksa mereka untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama. Dalam diam, ada sesuatu yang mulai tumbuh di antara mereka. Ketegangan seksual dan emosional yang mendalam, mengisi setiap percakapan dan pertemuan mereka.
Namun, dalam dunia yang penuh perang dan politik, cinta dan hubungan seperti itu bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi ketika mereka berdua adalah sosok penting di masyarakat, dengan banyak mata yang selalu mengawasi.
Sky Shaquille dibenci keluarganya saat seseorang mengantarkan surat dari hasil tes DNA yang mengatakan Sha bukan anak kandung daddy dan mommy.
Di usia 8 tahun Sha akhirnya meninggal karna penyakit malaria.
Namun anehnya saat Sha yakin dirinya sudah mati, Sha malah kembali membuka mata dan mendapati dirinya berada diruangan serba putih dengan bau antiseptik. Anehnya lagi ia mendapati daddy yang selama ini membencinya menjadi orang pertama yang menangis haru saat ia membuka mata.
"maafin Daddy Sha"
"ndak au, ni kan dy pi uan"