PURE LOVE || JENO × KARINA
  • Reads 117
  • Votes 12
  • Parts 7
  • Reads 117
  • Votes 12
  • Parts 7
Ongoing, First published Sep 19, 2022
"NEVAN, DISUKAI NAYRA!" - Kim , Davira

"heh arlan, lo disukai sama Nayra" - Davira , Kim

"Apaa siii,,, fitnah trus dri kemarin!" - Nayra

"Tdi yg suka sama gue siapa?" - Nevan

Sebenarnya Nayra suka sama Arlan dari pertama masuk sekolah, tapii karena ulah teman teman nya jail dan suka goda Nayra, mereka bilang ke Nevan alias nyebar fitnah kalau Nayra ini suka sama Nevan. 

Bukan nya merasa risih atau gimana, Nevan malah senyum2 salting sendiri. Jadi, apa artinya?

--
Note : 

• Bahasa gak 100% baku 
• Klo ada kesalahan kata Quer minta maap
• Msih On Going
• Up setiap Senin. (kec klo lgi sibuk rl)

Klo gasuka cerita nya, skip aja 
Dripada dipaksain 

Tp dalam lubuk hati Quer yg paling dalam sebenarnya Quer maksain
Oke?
All Rights Reserved
Sign up to add PURE LOVE || JENO × KARINA to your library and receive updates
or
#295jenrina
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
The Qonsequences cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.