Tolong!
Rubiana Mentari tertimbun tanah galiannya sendiri setelah membuat ulah dengan Tuan muda Arkaish Dewanggala, the one and only, bujang idaman kaum sosialita yang berdarah ningrat dan hobi gonta-ganti perempuan!
Awalnya, Bia cuma ingin mengacaukan rencana perjodohan kakak tirinya, Jistara, dengan cara mencium Arkaish didepan umum, lalu mengaku cinta setengah mati dengan lelaki buaya yang hobi membuat Bia mual itu!
Dia cuma ingin membuat kakak tiri dan juga Papinya malu! Nggak lebih!
Ini semacam aksi balas dendam dadakan dan super nekat!
Dan, ya. Memang betul setelahnya, rencana perjodohan Jistara gagal total. Bia puas sekali melihat Jistara si anak manja menangis sesenggukan karena lelaki idamannya di sosor duluan.
Tapi, hidup Bia juga ikut amburadul! Ya ampun!
"Kalau begitu, kita jodohkan saja mereka."
T-tunggu. Tunggu dulu!
Siapa yang akan di jodohkan dengan siapa?!
"Kalian bersedia, kan?"
Apa?!
K-kenapa ... Semua orang menatapnya begitu?!
"S-saya--"
"Kami memang memutuskan untuk pacaran."
Hah?! Bia menoleh. Menatap si brengsek yang sedang tersenyum tipis sambil melanjutkan.
"Kami akan saling mengenal dulu. Iya, kan?" Lelaki itu menggenggam tangannya lantas tersenyum lagi.
HARUSNYA TIDAK BEGINI!
Tidak! Ini tidak benar!
Baik. Tenang, Bia. Tenang. Jangan panik! Mari kita cari solusinya.
Pertama-tama, tarik napas panjang lalu hembuskan perlahan.
Ya, bagus.
Tujuannya sekarang sudah jelas ; Bia akan menyusun beribu rencana agar lelaki itu muak dengannya lalu memutuskan hubungan secepat mungkin.
Itu mudah! Bia pasti bisa melakukannya!
Warning : sepuluh part terakhir sudah di hapus. Silahkan dibaca di karyakarsa. Terimakasih.
Setelah menjalani pernikahan nyaris sempurna selama dua tahun lebih, Kanina hanya ingin punya anak. Namun, dia tidak mungkin hamil dan melahirkan apabila suaminya belum pernah menyentuhnya.
***
Ada yang tidak beres dari pernikahan Kanina dan Andra. Setelah dua tahun berumah tangga, mereka belum juga melakukan hubungan suami-istri sebagaimana mestinya. Hal yang awalnya tidak dijadikan masalah oleh Kanina, kini mulai menghantui pikirannya. Apalagi pertanyaan soal anak telah lama ditututkan padanya.
Kanina menerka-nerka dan mencari tahu ada apa dengan suaminya hingga malam pertama mereka belum terjadi juga. Mulai dari menuduh Andra tidak suka perempuan, sampai berpikir kalau suaminya punya penyakit menular seksual.
Kemudian, Kanina menemukan jawabannya. Sebuah jawaban yang secepat kilat menghancurkan dirinya. Sebuah jawaban yang membuat ia berusaha untuk mempertahankan rumah tangganya, juga menemukan kembali jati dirinya yang sempat menghilang.
Mampukah dia?