Middle School Story
  • Reads 74
  • Votes 11
  • Parts 4
  • Reads 74
  • Votes 11
  • Parts 4
Complete, First published Sep 23, 2022
Navela dyanfa Wanita Berusia 16 tahun anak Tunggal dari pasangan Wildan dan Rifya Yang kini menjadi murid kelas XI Ips di high school widyatama jakarta.


dia bertemu dengan teman masa kecilnya Arghi Avandra, dia adalah musuh Navela sejak kecil, Namun mereka di satukan kembali oleh perjodohan orang tua mereka.

      4 TAHUN YANG LALU

"napela algi minta maap, kemalin algi lucakin boneka kesayangan kamu, algi halus pindah tarena ayah tama bunda algi halus pindah kelja maap ya napela"

....


Arghi yang kini memang sangat mengharapkan perjodohan itu karna dia sudah jatuh hati kepada Navela, dan Navela tidak bisa berkata apa-apa selain meng "iya" kan Kemauan orang tuanya.

....


"Nav"
"Udah berapa kali gw bilang, Kalo gw"
''suka sama lo nav"
"Jangan pura-pura gatau terus deh''
"Cape gw"
...


Namun Navela selalu di pukuli, di bully oleh teman satu sekolah dengannya Sampai Navela hampir saja bunuh diri karena depresi.
...

"Navela lo bodo banget"
"Mau mati lo dateng terus ke gw?"
"Cupu juga ya mental lo"

Apasih yang terjadi selanjutnya?
Baca yuu!!
All Rights Reserved
Sign up to add Middle School Story to your library and receive updates
or
#54karyaanakbangsa
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
I'm Alexa cover
My Dangerous Junior cover
I'm the Protagonist  cover
Kaesar cover
THEORUZ cover
FIX YOU cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover

MAHESA

52 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan