Pengarang: Xizi Yixiao | 60 Bab (END)
Shang Huaizhou terkenal dingin dan acuh tak acuh di lingkungan Beijing.
Bawa label tentara bayaran pengusaha ke ekstrem, dan buat rencana hidupnya sempurna.
Pada usia 28 tahun, Shang Huaizhou berniat untuk menikah, dan diberitahu oleh orang tua di keluarganya bahwa dia telah menetapkan tunangan untuknya pada usia dini.
Tunangan itu tinggal di rumahnya untuk sementara waktu sebagai seorang anak, dan itu cukup sakit kepala.
Pertama kali mereka bertemu, dia menciumnya dengan berani ketika dia masih kecil, dan mata bundar itu penuh dengan kebanggaan dan kelicikan, dan dia berkata kepadanya dengan suara seperti susu, "Saudaraku, tunggu aku, ketika aku dewasa, Aku akan menikahimu."
Sebelum bertemu Jiang Li, Shang Huaizhou memikirkan banyak istilah untuk menggertaknya.
Setelah menikah, Shang Huaizhou menemukan masalah. Tidak hanya roh kemelekatan yang tidak melekat padanya ketika dia masih kecil, tetapi dia sering tidak dapat melihat siapa pun di malam hari. Seorang penari cilik lebih sibuk darinya.
Di bawah atap yang sama dengannya, dia bisa melihatnya mengerutkan kening. Hubungan mereka bahkan lebih tersembunyi daripada dia.
Shang Huaizhou gelisah.
Jiang Li tahu bahwa Shang Huaizhou tidak mudah bergaul sejak dia masih kecil.
Dia bermaksud untuk secara ketat mematuhi kesepakatan antara keduanya.
Namun, Shang Huaizhou, yang membuat aturan, tidak masuk hitungan, dan setelah mengkonfirmasi hubungan, dia menggertaknya dengan berbagai cara.
Jiang Li, yang baru saja diganggu olehnya, memiliki mata merah dan dua bibir lembut yang menunjukkan keluhan, "Shang Huaizhou, kamu terlalu banyak, mengapa kamu menggertak orang seperti ini!"
Mata Shang Huaizhou penuh kesabaran, menawan dan rendah hati. Suara itu berbisik di telinganya, "Penagihan hutang."
[ Part Tidak Lengkap ]
Gery adalah mahasiswa abadi yang memiliki kepribadian bar-bar dan kesabaran yang setipis tisu dibelah tujuh terus dicemplungin ke air. Ya, dia itu anaknya suka bener marah-marah.
Tetapi, malam itu dia pulang dari berkumpul bersama teman-temannya. Jam menunjukkan pukul satu dini. Nasib sial, dia bertemu dengan begal dan berakhir metong karena tertabrak mobil.
Namun, saat membuka mata dia malah menempati raga orang yang bernama Gery juga. Bedanya Gery yang ia tempati adalah duda tampan beranak dua. Mana anaknya udah SMA lagi.
"Gila kali. Gua aja belum ngerasain ewitah, malah udah punya anak. Kocak geming."