16 parts Ongoing "jangan bergantung pada seseorang jie, kau akan susah jika orang itu sudah tidak denganmu lagi" -chenle
---------------
"Jie apa kau sakit" -chenle
"Iya rasanya tubuhku ingin hancur berkeping-keping" -Jisung
"Apa-apaan kau ini, lebay sekali" -Chenle
"Aku ini sakit, ayo obati aku" -Jisung
chenle mengobati jisung yang kini sedang demam, seluruh tubuh jisung begitu panas jadi chenle mengompres nya, kompresan itu dimulai dari tengkuk leher belakang sampai punggungnya
"Jie bagaimana jika aku sudah tidak ada" -Chenle
Sontak jie pun membalikkan badannya menghadap chenle, tatapan jie dan sorotan matanya begitu dalam
"ada apa" -Chenle
"Kenapa kau berbicara begitu tadi" -Jisung
"aku hanya bertanya saja, kan selama ini kalau kau sakit aku selalu mengobati mu, tapi bagaimana jika aku tidak ada, pada siapa kau akan meminta orang mengobati mu, sedangkan kau selalu gengsi jika meminta tolong pada orangtua mu sendiri " -Chenle
"Tapi pertanyaan mu itu.. bagaimana kalau aku yang bertanya, bagaimana jika aku sudah tidak ada di dunia ini chenle-aa" -Jisung
"Hahaha, mau kau sudah tidak ada tau tidak aku akan selalu mengenangmu" -Chenle
"Cih, sangat tidak meyakinkan" -Jisung
"Kau belum jawab jie, bagaimana jika aku sudah tidak ada" -Chenle
jisung kembali menatap dalam kearah chenle, sampai dimata jie seperti ada sesuatu yang spesial selama ini
"Aku sedang sakit le" -Jisung
"Aahh baik-baiklah, mari kita selesaikan dirimu dulu" -Chenle
"Tapi aku lebih sakit jika kau tidak ada" -Jisung
jisung berbicara begitu saat sudah membelakangi chenle
Chenle terdiam mendengar perkataan jisung, tapi dia tetap lanjut mengobati jie, mata chenle mulai berkaca-kaca, entah apa yang ada di fikiran nya sekarang
❕CERITA HANYA KARANGAN DAN REKAYASA, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK
• Let's help the author to be more enthusiastic
Give your support to the author by voting and following, thank you.