Tuhan, Maaf Aku Hampir Menyerah

"Mengapa ini terjadi dalam hidup ku" lirih idah dalam isak tangisnya.
ya, ternyata selama ini idah dilecahkan dan tak berani mengatakan ini kepada orang tua nya karena rasa takut dan trauma yang idah alami. Trauma dan rasa takut nya selalu saja menghantui nya siapa sangka ternyata idah dilecahkan bukan hanya sekali melainkan berulang kali bahkan kini kesucian idah sudah direnggut.itulah semenjak kejadian sikap idah mulai berubah. Kini idah merasa tidak berguna bahkan menjaga diri nya saja tidak becus, akhirnya idah berniat untuk mengakhiri hidup nya. Suatu hari idah berfikir bahwa mungkin ini saat nya untuk pergi jauh dari semuanya, meninggalkan banyak kenangan indah bersama orang-orang yang dulu nya bersama idah, kini idah mengingat masa-masa dimana diri nya yang dulu ramah dan periang, senyum tipis jelas terukir dari bibir idah, Mengingat semua kenangan manis bersama orang tua idah dan keluarganya. namun di tengah-tengah ingatan nya itu muncul kembali bayang-bayang kelam yang menghancurkan hidup idah.

"Ma..Pa.. Idah sangat menyayangi kalian, namun idah takut nantinya membuat kalian kecewa dan sakit gara-gara idah. Idah tidak mau menghancurkan kehormatan keluarga kita. Maka dari itu idah putuskan untuk pergi jauh. Maafkan semua kesalahan idah Ma, Pa. Idah pamit"..... Lirih idah dalam sebuah surat yang ditulisnya.