Sejak kecil Fatimah tidak pernah melepas penutup wajahnya, hidupnya yang pemalu dan jauh dari dunia luar membuat Fatimah terasa terasingkan. Hingga Allah mempertemukannya dengan seorang pemuda, tampangnya yang rupawan dan sikap santunnya membuat Fatimah jatuh hati saat itu juga dan betapa beruntungnya dia saat sang pemuda datang melamar kerumahnya. Namun kebahagiaan Fatimah hanya sesaat, setelah pemuda itu resmi menjadi suaminya pemuda itu merasa kecewa setelah tahu rupa asli Fatimah tanpa cadar. Fatimah ditolak di malam pengantinnya dan ditinggal begitu saja. Hari-hari pernikahan terasa sulit dijalani, sang suami seakan terpaksa tinggal bersamanya. Masalah terus datang hingga akhirnya kata-kata yang ditakutkan Fatimah keluar dari mulut suaminya. "Fatimah, tidak ada yang bisa lagi kita pertahankan.... Bukankah lebih baik kita berpisah saja?" Saat itu juga hati Fatimah jatuh, dia tidak ingin berpisah dari sang suami. Saat itu juga Fatimah bertekad untuk mempertahankan ikatan pernikahannya, semua cara dia lakukan untuk menyenangkan hati sang suami walau hanya angin yang terbalas. Kemelud rumah tangga semakin menjadi hingga akhirnya Hamzah menjatuhkan talak untuknya. "Suamiku, kau tidak bisa menceraikan ku saat aku tengah mengandung anakmu..." Fatimah merasa menang setelah mengatakan kabar baik itu kepada suaminya, namun sayang suaminya juga memberinya kabar yang sangat mengejutkannya. "Jika aku tidak bisa menceraikanmu, maka aku bisa menikahi wanita lain...." "Jangan engkau meminta perpisahan dariku walaupun engkau enggan kepadaku.... Sesungguhnya aku lebih mencintai debu di kakimu dari pada bumi dan seisinya" ⚠️NOVEL INI JUGA ADA DI FIZZO DAN LEBIH SERING CEPAT UPDATE DISANA⚠️All Rights Reserved
1 part